Peristiwa
Mengapa Anak Selalu jadi Sasaran Murka

Uniting Indonesia.com, Jakarta –
ANDA berhak mengelus dada.
Kamu juga berhak ikut kesal. Kita pun berhak pula sedih. Apabila mendengar kisah atau kabar berita anak disiksa. Ada apa kah dengan Kalian, orangtua yang melakukan kekerasan kepada anaknya. Atau kerabat dekat yang menyiksa ponakannya, atau satu darah yang bertindak anarkis kepada adiknya yang masih kecil, atau yang masih ada hubungan dengan keluarga berbuat keji dengan saudaranya yang masih kecil. Ada apakah gerangan?
Kabar-kabar penyiksaan anak masih kerap terdengar.Masih menganggap anak atau bocah adalah sebagai pihak yang lemah.
Kenapa juga ketika kesalnya sudah selangit terhadap suatu masalah, lalu kemudian mengambil keputusan melampiaakan amarah dan emosi dengan mlakukan kekerasan terhadap anak.
Kekerasan terhadap anak masih sering terjadi. Berlangsung di mana-mana.
Sebabnya bervariasi, warna warni.
Anak-anak selalu jadi sasaran karena persoalan ekonomi.Yang pasti, banyak lah penyebabnya.
Apakah mereka melakukan kekerasan tehadap anaknya atau siapa saja,sebagai bentuk protes atau kekesalannya, tapi entah kepada siapa. Ya, mungkin juga pada keadaan yang serba sulit seperti sekarang ini?
Bayangkan saja, buat apa dia menganiaya anaknya dengan sedemikian rupa dan dia juga mengabadikannya dengan video? Bisa jadi ini sengaja menguras kekesalannya, agar diketahui oleh semua orang.
Mereka yang menyiksa anak atau bocah sedemikian beragam kekejiannya, nggak berpikir bahwa perbuatannya bakal tersandung hukum.
Membabi butanya kalian, marahnya kalian mau diapakan saja, anak atau bocah tak akan bisa melawan, dia hanya bisa menangis karena tak kuat dengan siksaan. Bahkan bisa jadi dia punya pikiran bahwa dirinya sedang berjuang dengan nyawanya akibat kerap disiksa. Mungkin si anak atau bocah yang disiksa akan berkata, “why always me”.
Yuk, sudahilah para orangtua menganiaya anak.Sudahilah para kerabat dekat menganiaya ponakannya yang masih kecil. Kasus di Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), di mana paman dan bibi menyiksa ponakan laki-laki yang berusia 4 tahun dengan amat sangat keji, semoga menjadi kabar terakhir untuk Kita dengar.
(Dadan Hardian)
