Daerah
UNITI Perduli Banjir Kalsel Bersama Gerakan Komunitas Lainnya
UNITINGINDONESIA.COM Banjarmasin — Senin (25/1/2021), UNITI turut serta bergabung memberikan peran dan kapasitas kebencanaan menanggulangi bencana Banjir yang pertama kali dan terbesar yang pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan, di mana berdampak luas secara merata di 8 Kabupaten dan termasuk kota Banjarmasin.
“Kami dari Gerakan UNITI melalui Yayasan Solusi Pemersatu Bangsa (YSPB), bergabung dalam Posko Peduli Bersama Bencana Banjir dan Longsor Kalimantan Selatan yang diinisiasi oleh Gusdurian Peduli Banjarmasin yang juga mengajak beberapa komunitas lintas iman lainnya seperti Komunitas Gereja Katedral – Caritas, Komunitas Patria Umat Buddha, dibantu juga oleh rekan-rekan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)” jelas Troy Vladznovsky perwakilan dari UNITI saat ditemui di lokasi posko.
Posko Peduli Bersama yang sudah bergerak sejak awal intensitas curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Kalimantan Selatan dari Minggu, 17 Januari 2021 hingga berita ini diturunkan (27/1/2021).
UNITI turut memberikan bantuan dan pelayanan kesehatan bersama Tim yang mana dilakukan pada hari Selasa (26/1/2021)
Adapun titik tujuan dan sasaran penerima manfaat pertama adalah:
- Daerah Antasan Usun, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Memberikan sembako di Posko Pengungsian dan Dapur Umum
- Jumlah KK : 64
- Jumlah Jiwa : 259
Titik tujuan dengan sasaran kedua adalah:
- Desa Simpang Lima, Kec Cintapuri, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
- Jumlah KK terdampak 151
- Jumlah Jiwa penerima manfaat 617 jiwa
- Bantuan Sembako, Obat-Obat2an dan Lilin penerangan karena daerah yang terisolir serta belum kembali pulingnya pasukan listrik di daerah tersebut
Perjalanan menuju lokasi memakan waktu 3 jam lebih, dengan menggunakan kendaraan roda 4 selama 1 jam dari kota Banjarmasin menuju Sungai Tabuk, dilanjutkan dengan menggunakan perahu katinting dengan kapasitas terbatas yang hanya dapat mengangkut 3 orang Tim gabungan dari Gusdurian dan UNITI bersama nahkoda kapal serta barang-barang bantuan.
Dengan belum pulihnya jaringan listrik setempat, maka komunikasi signal selular juga belum pulih.
Tim Gabungan secara bersama-sama menuju 2 lokasi terdampak bencana yang berjarak saling berjauhan dan memakan waktu perjalanan yang cukup lama, serta terkendala dengan komunikasi dari rekan-rekan lapangan dikarenakan listrik yang masih padam hingga menyebabkan sinyal yang belum cukup menunjang pada hari Rabu (27/1/2021)
Adapun lokasi pertama berada di Pesantren Ubudiyah, Desa Padang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Tim gabungan UNITI, Gusdurian Peduli, Caritas dan Komunitas Patria, memberikan bantuan sembako serta pemeriksaan kesehatan yang rata-rata masyarakat mengeluhkan pusing kepala, gatal-gatal, alergi serta diare.
“Untuk kasus diare juga disebabkan sulitnya mendapat pasokan air bersih, dikarenakan luapan air sungai-sungai utama dan anak sungai yang ada” ungkap Troy
Di lokasi kedua yaitu berada di Desa Pingaran, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Para masyarakat yang baru saja 2 hari lalu kembali ke rumah masing-masing, sekalipun genangan air dari luapan badan sungai masih menyebabkan ketinggian hingga diatas lutut orang dewasa.
“Hari Kamisnya, (28/1/2021) pendistribusian masih akan dilanjutkan ke beberapa titik yang cukup jauh dari Kota Banjarmasin, sekalipun beberapa lokasi sudah terbilang surut, namun intensitas curah hujan yang masih terus terjadi, masih perlu di antisipasi dan diberikan pendampingan secara berkala.” pungkas Troy. (Andreas Bond)