Connect with us

DKI Jakarta

KRT Agus Joko Riyonodipuro,SE Terpilih Sebagai Ketua PEPADI DKI JAYA. Siap Bangun Kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Lembaga Pendidikan Tinggi maupun Dunia Usaha

KRT Agus Joko Riyonodipuro,SE Terpilih Sebagai Ketua PEPADI DKI JAYA. Siap Bangun Kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Lembaga Pendidikan Tinggi maupun Dunia Usaha

Dalam Musyawarah Daerah Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Provinsi DKI Jakarta yang digelar Sabtu ( 25 Februari 2023), yang digelar di Joglo Griyo Seni Dewi Ratih, Jati Cempaka, Jatiwaringin, secara aklamasi memilih dan menetapkan KRT Agus Joko Riyonodipuro,SE sebagai Ketua Pepadi Provinsi DKI Jakarta.

Usai terpilih secara aklamasi, KRT Agus Joko Riyonodipuro,SE pada wartawan menegaskan, bahwa mengaku akan terus membangun kembali Kualitas dan Kuantitas Wayang Kulit di 5 wilayah Kota DKI Jakarta, karena selama Pandemi Covid 19 beberapa waktu lalu, Seni Pedalangan sangat terpukul, kreativitas Seni Pedalangan tidak bisa jalan, Pertunjukan Seni Wayang Kulit maupun Wayang Golek tidak bisa tampil di tengah masyarakat, dan saat ini dimana Pembatasan Kegiatan Masyarakat sudah di cabut, PEPADI DKI Jakarta akan melakukan upaya kerjasama dengan semua pihak, agar Seni Wayang Kulit dalat kembali tampil ketengah masyarakat.

Kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Lembaga Pendidikan Tinggi maupun Dunia Usaha akan terus ditingkatkan, karena saat ini komunikasi dan koordinasi PEPADI Wilayah dengan Pemerintah Kota Administrasi di 5 Wilayah Kota terputus, untuk itu kita secepatnya akan menggelar Sarasehan bersama wilayah, dan Organisasi PEPADI DKI Jakarta juga sangat minim anggaran untuk pelestarian serta pengembangan Wayang Kulit. untuk itulah kerjasama dan kolaborasi harus ditingkatkan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Unindra maupun Universitas Krisnadwipayana, TRISAKTI, ASMI serta lembaga pendidikan tinggi lainnya, yang memiliki kepeduliang tinggi terhadap Wayang Kulit, dan kita berharap pasca Covid 19 saat ini, dunia pendidikan juga bisa kembali turut melestarikan dan mengembangkan Seni Wayang Kulit, harapnya.

PEPADI DKI Jakarta juga akan terus melakukan pembinaan pada Dalang Cilik, dengan menggelar Festival Dalang Cilik, Lomba Pertunjukan Dalang Cilik hingga membuka pelatihan bagi anak-anak, Remaja maupun Pemuda untuk belajar Wayang Kulit sebagai Dalang, hal tersebut sebagai tanggungjawab PEPADI dalam melestarikan Wayang Kulit, dan ini juga menjadi visi, misi PEPADI DKI Jakarta.

Disamping itu PEPADI DKI Jakarta juga mendorong Pemda DKI untuk menggiatkan Seni Karawitan di sekolah-sekolah, agar bisa dihadirikan Seni Karawitan di sekolah, atau bisa menjadi kegiatan Ekstrakurikuler atau di kampus menjad Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga kita semua merasa memiliki tanggungjawab dalam melestarikan Seni Mahakarya Dunia dari Indonesia, yang sudah diakui Dunia, melalui UNESCO, kita berharap kedepan dukungan Dunia Usaha juga dapat memberikan dukung dalam pelestarian Wayang Kulit, kita semua punya tanggungjawab dalam menjaga Kelestarian Warisan Adhiluhung tersebut, tegas KRT Agus Joko Riyonodipuro.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Senowangi, Marsdya TNI (Purn ) Bambang Soelistyo S.Sos yang mengaku akan terus bekerjakeras mendukung PEPADI agar dapat kembali berperan dalam pelestarian dan pengembangan Wayang Kulit di Indonesia, dan Ketua PEPADI DKI Jakarta yang terpilih akan mampu bekerja dengan baik, sebagaimana Visi dan Misi PEPADI. Karena saya paham betul gimana Pak Agus Joko memiliki kemampuan mengorganisir PEPADI DKI Jakarta. Sehingga nanti pak Agus dengan pengurusan yang baru akan terus berkarya dan mengembangkan PEPADI agar bisa membumi, Setidaknya di wilayah DKI Jakarta.

Diakuinya DKI Jakarta itu memang sedikit agak lain karakteristik masyarakatnya, yang sangat heterogen, dari berbagai macam suku bangsa, serta dengan berbagai macam golongan, apalagi saat ini kita masuk era Globalisasi dengan digitalisasi, ini menjadi tantangan bagi PEPADI DKI Jakarta, sehingga saya berharap bagaimana nanti kita bisa mengembangkan Wayang agar tetap pada nilai adiluhungnya wayang. meskipun ada perubahan-perubahan sedikit, tapi tetap nilai adiluhung tidak boleh ditinggalkan, pintanya.

Memang tidak boleh statis wayang itu harus dikembangkan dari aspek keindahan, tapi etika juga harus tetap dipertimbangkan, dan jangan lupa bahwa Seni Wayang itu disamping Estetika juga ada falsafah hidup, pandangan hidup. ini salah satu bagian dari nilai adiluhungnya pagelaran wayang, jadi kalaupun nanti dikembangkan dengan kreativitas yang baru, tampilan-tampilan yang baru, tetapi value atau nilai adhiluhung tidak boleh ditinggalkan, karena justru nilai adiluhungnyalah yang menjadi khasnya seni tradisional Wayang, tegas Mantan Kepala BASARNAS ini.

Dalam memberikan kontribusi dalam membangun Karakter Generasi Bangsa, Seni Wayang juga harus didukung oleh semua pihak, karena Wayang juga mempu meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya ditengah peradaban dunia, dan Wayang Indonesia juga telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO sebagai Warisan Karya Agung Budaya dunia berasal dari Indonesia, sehingga tidak dalah kalau warga negara Amerika, Australia, India serta negara lain sudah mampu mendalang, atau memainkan Seni Pergelaran Wayang Kulit, bahkan ada yang memainkan dengan bahasa Inggris namun tetap mengacu pada Cerita Mahabarata dan Ramayana, disinilah kita tidak boleh lengah, jangan sampai nantinya Wayang hilang dari bumi Nusantara, namun justru berkembang di negara luar, dan kita belajar Wayang ke luar negeri, untuk itulah saya berharap semuanya punya tanggungjawab dalam Pelestarian dan Pengembangan Wayang, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan Tinggi, Dunia Usaha serta lembaga negara lainnya, pinta Marsdya TNI (Purn ) Bambang Soelistyo S.Sos. (Red).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

More in DKI Jakarta