Uncategorized
Sukses Pertahankan Desertasi, Promovendus Mahmud Fauzi, Berhasil Raih Gelar Doktor PAI Universitas Islam Jakarta
Sukses Pertahankan Desertasi, Promovendus Mahmud Fauzi, Berhasil Raih Gelar Doktor PAI Universitas Islam Jakarta
Dalam upaya memenuhi salahsatu syarat ujian, guna memperoleh gelar Doktor Pendidikan Agama Islam, pada program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta, Promovendus Mahmud Fauzi, pada Senin 12 Februari 2024, bertempat di Aula Masjid BabAl-Rusydi UID, mengajukan Desertasi dihadapan Sidang Senat Universitas Islam Jakarta, dengan judul “Model Pembelajaran, Berbasis Cooperative Learning Dalam Pelatihan Kader Muballigh di Pondok Pesantren Ar-Risalah”.
Dan dalam ujian Disertasi tersebut, dewan Penguji diantaranya Ketua penguji, Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si ( Guru Besar / Rektor Universitas Islam Jakarta ), Sekretaris Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Ketua Program Studi Doktor Universitas Islam Jakarta), dengan anggota Dr. Attabik Luthfi, MA (Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Islam Jakarta) Prof. Dr. Marhamah, M.Pd (Direktur Pascasarjana Universitas Islam Jakarta) serta Dr. Hamdan Rasyid, MA ( Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Islam Jakarta ). Dengan Penguji Luar, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA , (Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Promovendus Mahmud Fauzi melihat, bahwa Pondok Pesantren memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah penyebaran dakwah Islam di nusantara. Sejarah pondok pesantren dikenal di Indonesia sejak abad ke-14 (zaman Walisongo). Oleh karena itu pondok pesantren merupakan salah satu tempat berlangsungnya interaksi antara kyai dan santri dalam intensitas yang relatif dalam rangka mentransfer ilmu-ilmu keislaman dan pengalaman.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki kontribusi besar dalam proses penyebaran ajaran Islam di Nusantara khususnya pulau Jawa. Serta mampu survive bahkan kompetitif dengan lembaga pendidikan lain sampai sekarang. Sebagai lembaga pendidikan yang indigeneus Indonesia, pondok pesantren dianggap memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki lembaga lain. Pondok pesantren merupakan salah satu kekuatan pendidikan Indonesia yang akomodatif yang mewakili kondisi budaya Nusantara.
Untuk itulah Promovendus melakukan Penelitian, untuk meningkatkan kualitas Santri lulusan pondok pesantren melalui model pembelajaran muballigh dengan pendekatan cooperative learning. Dimana penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan prosedur penelitian pengembangan Research and Development (R&D) model ADDIE. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Analisa data kualitatif berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus sumber ganda dan metode ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kondisi awal pelatihan kader muballigh di Pondok Pesantren Ar Risalah belum optimal membekali para santri dengan kompetensi ceramah dan khutbah yang baik untuk menjadi seorang muballigh handal dan profesional di tengah masyarakat. Kelemahan kompetensi para santri tidak terlepas dari faktor-faktor di dalam pelatihan muballigh yang selama ini diselenggarakan.
Kedua Pengembangan model pembelajaran dalam pelatihan kader muballigh bagi para santri yang sesuai dengan kondisi di Pondok Pesantren Ar Risalah adalah dengan tahapan model ADDIE, telah dihasilkan produk berupa modul perlatihan kader muballigh dengan pola pembelajaran kooperatif yang memuat materi tentang Akhlak Muballigh, Retorika Dakwah, Tanggung Jawab Dakwah, Objek Dakwah, Komunikasi Dakwah, Psikologi Dakwah, Pola Perumusan Materi Dakwah, dan Sikap Tenang Dalam Dakwah.
Ketiga, Pendekatan pembelajaran dalam pelatihan kader muballigh terhadap para santri di Pondok Pesantren Ar Risalah menggunakan pola cooperative learning yang diterapkan dalam 3 proses utama pembelajarannya yang disebut IKE (Interaktif, Kolaboratif dan Evaluatif). dan modul tersebut menurut promovendus sudah diterapkan pada dua pondok pesantren dengan hasil yang baik, khususnya dalam peningkatan potensi dalam berceramah dan berkhotbah para santri, jadi intinya kami memberikan pondasi kepada santri, dan yang bersangkutan bisa mengembangkan diri, ungkap Dr Mahmud Fauzi.
Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan mengaku bersyukur hari ini salahsatu mahasiswa program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta telah mengikuti Sidang Promosi dan lulus sebagai lulusan ke 53, dan tentunya dari desertasi yang diajukan telah memberikan warna tersendiri, bagaimana melakukan pembinaan terhadap santri dalam menyiapakan menjadi Muballigh, serta melakukan pembinaan terhadap santri dalam menyiapkan diri menjadi Muballigh, dengan metode dan model yang diberikan promovendus Mahmud Fauzi, dan modul tersebut tentunya memberikan hal yang baru dalam memberikan pencerahan dalam berceramah maupun berkhotbah, ini sangat membantu pendidikan di pesantren dalam menyiapkan santrinya untuk terjun ke masyarakat, paparnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Prof Dede Rosyada, dimana sebagai penguji, sangat mengapresiasi promovendus Mahmud Fauzi atas karya penelitiannya menyusun modul Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning dalam pelatihan kader Mubaligh di Pondok Pesantren, dengan modul pelatihan kader Muballigh, bagaimana pendidikan di pesantren bisa lebih baik, dimana modul pelatihan dengan pola Interaktif, Kolaboratif dan Evaluatif, dimana ini merupakan penemuan metode baru, karena si Tutor atau mentor bisa bertransakti dengan siswanya tentang apa yang perlu dikerjakan, diskusikan, atau apa yang dilatihkan, kemudian mereka akan menentukan materi ceramahnya, materi dakwahnya, materi ceramahnya didiskusikan satu sama lain, termasuk sesama santri, kemudian akan dilakukan evaluasi, sehingga dakwah itu akan lebih produktif, tegasnya. (Red).