Uncategorized
Promovenda Ifham Choli Raih Doktor PAI UID, “Pengembangan Bahan Ajar Studi Islam Berbasis E-Book Di Era Digital”
Promovenda Ifham Choli Raih Doktor PAI UID, “Pengembangan Bahan Ajar Studi Islam Berbasis E-Book Di Era Digital”
Setelah berhasil mempertahankan Desertasi “Pengembangan Bahan Ajar Studi Islam Berbasis E-Book Di Era Digital” Promovenda Ifham Choli yang di uji oleh Senat Universitas Islam Jakarta ( UID ) pada Selasa, 7 November 2023, akhirnya Promovenda Ifham Choli memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Jakarta. Sebagai lulusan Pascasarjana UID yang ke 47, dengan predikat “Sangat Memuaskan”.
Dalam Sidang Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Jakarta tersebut, oleh Penguji diantaranya, Ketua penguji Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si (Rektor Universitas Islam Jakarta), Sekretaris penguji Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Kepala Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta) serta anggota penguji Dr. H. Sutardjo Atmowidjoyo, M.Pd (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Marhamah, M.Pd (Guru Besar Universitas Islam Jakarta) Dr. Farhana, MH,M.Pdi (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta) serta Penguji Eksternal Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah).
Karya Penelitian yang diuji dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Studi Islam Berbasis E-Book Di Era Digital” tersebut, karena Studi Islam merupakan kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan Agama Islam, baik yang menyangkut sumber-sumber ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk bahan ajar studi Islam berbasis digital yang bisa digunakan untuk belajar mandiri.
Metodologi yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Penelitian ini menggunakan model Rowntree dikombinasikan dengan model Dick & Carrey, yang terdiri dari tiga tahap. yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi. Tahap uji produk dimulai dengan uji ahli materi dan ahli desain pembelajaran, kemudian produk tersebut diujicobakan kepada 81 mahasiswa untuk evaluasi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan 85% mahasiswa mendapat kemudahan untuk mengakses serta memiliki bahan ajar. Model ini memberikan lebih banyak waktu kepada mahasiswa untuk belajar selain dari waktu perkuliahan karena mahasiswa dapat belajara diluar jadwal perkuliahan yang ada tanpa batas waktu dan tempat. Kesimpulan dari penilaian para ahli menyebutkan bahwa bahan ajar studi Islam layak digunakan untuk meningkatkan prestasi dan akhlak mahasiswa.
Promovenda Ifham Choli mengungkapkan bahwa solusi dimana Pelajar maupun mahasiwa saat ini lebih enak dengan perangkat digital seperti HP, sehingga di mana-mana dia akan selalu membuka handphone, Makanya kalau disediakan bahan ajar e-book dia akan bisa membaca kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh waktu.
Dan e-book ini sebetulnya bahan tambahan pembelajaran online, jadi yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang harus dibaca, karena semakin banyak referensi mahasiswa akademik banyak mengetahui atau keberhasilannya akan lebih sukses, mahasiswa nanti akan mengambil e-booknya ini dari website yang dibuat dosen serta menguploadnya, paparnya.
Prof Dede mengapresiasi hasil penelitian promovenda yang melakukan penelitian terhadap generasi Z, sehingga Pembelajaran dengan e-book itu lebih cocok, karena mahasiswa bisa selalu membuka handphonenya
. di mana-mana kita bisa mendapatkan sebuah model pembelajaran dengan e-book, jadi pembelajarannya digitalisasi, sehingga kemudian para mahasiswa mempergunakan sebagai bahan ajar, sebab pengembangan bahan ajar sebagai pembelajaran bersama dosen.
Jika belajar sebelum mengikuti perkuliahan itu lebih baik, namun tetap harus ketemu dosen. karena ini bukan modul, hanya supaya ketercapaian hasil pembelajaran bisa diukur dan terukur oleh mereka. dan ini pasti mempermudah bahan ajar, ketika mereka ingin belajar baik di rumah maupun di kelas. Pembelajaran e-book ini adalah bahan ajar sendiri di rumah untuk mempersiapkan pembelajaran di dalam kelas secara offline bersama-sama dengan dosen, namun kalaupun online learning maka harus tetap bersama dosen, jadi pembelajaran e-book sebagai media dan direkomendasikan untuk bisa belajar mandiri guna membahas bahan ajar yang nantinya hasil akhir dibahas bersama dosen, ungkapnya.
Sementara Rektor UID, Prof Raihan juga mengaku bersyukur UID kembali meluluskan lagi Mahasiswa program doktor ke 47, yang tentunya semakin banyak masyarakat atau dosen meraih gelar doktor dengan penemuan-penemuan baru serta pengalaman-pengalaman di dalam bidang ilmu dari masing-masing keilmuan, dan hari ini satu lagi karya penelitian tentang Pengembangan bahan ajar dengan e-book sehingga membantu mahasiswa di dalam berinteraksi dengan dosen melalui bahan ajar yang bisa diambil di era digitalisasi, dan Mahasiswa dapat mengikuti atau disebarluaskan di perguruan tinggi yang memakai kurikulum Pendidikan Agama Islam. tentunya kita berharap semua yang lulus S3 itu memiliki semangat dalam penelitian, dan terus mengembangkan serta memberikan inovasi bagi masalah pengembangan kurikulum pendidikan.
Dan nantinya dosen memiliki link atau website tersendiri dalam mendukung proses pembelajaran dengan e-book, yang terus dikembangkan untuk kepentingan perkuliahan para mahasiswa serta dalam sosialisasi kepada berbagai pihak, ungkap Prof Raihan. (Red)