Uncategorized
KH Abdul Kosim Lakukan Penelitian “Strategi Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi”, Raih Doktor PAI Dari Universitas Islam Jakarta
KH Abdul Kosim Lakukan Penelitian “Strategi Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi”, Raih Doktor PAI Universitas Islam Jakarta
Tokoh Masyarakat Kabupaten Karawang yang juga Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Karawang, KH Abdul Kosim, Lc, MM.Pd, usai mengikuti ujian Sidang Terbuka Guna memperolah Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam pada Program Doktor Pascasarjana (S3) Universitas Islam Jakarta (UID), yang digelar di Aula Bab Al-Rusydi, Kampus Universitas Islam Jakarta, pada Selasa 7 November 2023, akhirnya dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”, serta menyandang gelar Doktor.
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam UID, Promovendus Abdul Kosim telah berhasil mempertahankan desertasi didepan Senat Sidang Terbuka dalam agenda Ujian Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam UID. Yang mana dewan Penguji dalam Sidang Senat terbuka yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat ujian guna memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam pada program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Jakarta tersebut diantaranya, Ketua Penguji Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si. (Rektor Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. (Ka. Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Marhamah, M.Pd (Dosen Tetap PPs Universitas Islam Jakarta), Dr. Sutardjo Atmowidjoyo, M.PD (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta), Dr. Abdul Chair, MA (Dosen PPs Universitas Islam Jakarta) dan Penguji Eksternal, Prof. Dr. Bedjo Suyanto, M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta).
Promovendus Abdul Kosim dengan Desertasinya berjudul “Strategi Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi”, Dimana Pendidikan merupakan media yang tepat untuk mengenalkan multikultural. Inti dari keberhasilan mulrikultural adalah keinginan untuk menerima budaya kelompok lain, etnik, gender, bahasa dan keberanekaan agama sebagai suatu bentuk keseimbangan dan membentuk satu kesatuan. Pendidikan multicultural harus didekati dengan strategi pembelajaran dan kurikulum yang mengarahkan kepada proses pembelajarannya.
Di Indonesia, penyadaran dan paham multikultural sangat penting untuk dilakukan mengingat arus globalisasi informasi dan mobilitas penduduk yang konflik yang mampu menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Perbedaan-perbedaan yang ada di negara Indonesia akan menjadi beban atau kekayaan tergantung bagaimana cara mengolahnya. Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan yang telah dicetuskan oleh para founding fathers bangsa ini, yang diharapkan masyarakat Indonesia mampu hidup saling berdampingan dalam suasana aman, nyaman, damai, tentram, dan sejahtera.
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah : a). Mendeskripsikan – Rancangan Pendidikan Multikultural PAI melalui Kurikulum PAI, b).Mendeksripsikan Rancangan Pendidikan Multikultural PAI melalui Aktivitas Intra Kampus dan c).Mendeskripsikan Rancangan Pendidikan Multikultural PAI melalui Melalui Aktivitas Budaya Kampus di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan Jenomenologi. Penggunaan metode ini dengan alasan bahwa fokus dalam penelitian ini adalah strategi pendidikan multikultural di perguruan tinggi. Sementara, pendekatan fenomenologi bertujuan untuk menggambarkan makna dari pengalaman kerja yang dialami oleh peneliti, tentang konsep atau fenomena tertentu, dengan mengeksplorasi struktur metode bimbingan rohani Islam. Jadi disini peneliti ingin mangetahui makna strategi pendidikan multikultural di perguruan tinggi melalui studi fenomenologi ini.
Hasil penelitian ini diantaranya adalah : a) Dalam pelaksanaan rancangan Pendidikan Multikultural Pendidikan Agama Islam melalui aktivitas Kurikulum PAI dilaksanakan dengan pengembangan pembelajaran PAI yang berorientasi pada materi ajar, berorientasi pada peserta didik/mahasiswa, b) Rancangan Pendidikan Multikultural PAI melalui aktivitas intra kampus yaitu dengan diberikannya pemahaman dan pengetahuan kepada para peserta didik untuk memiliki wawasan dan pemahaman tentang adanya keragaman dalam kenyataan kehidupan social dilaksanakan melalui : 1). Pembinaan Organisasi Mahasiswa berbasis Multikultural, 2). Menanamkan pengenalan sikap penghargaan terhadap keberagaman (kultur atau budaya, etnis, ras, agama, pandangan hidup Terhadap Organisasi Kemahasiswaan. Adapun Kritik terhadap multikulturalisme mempertanyakan perlu tidaknya keragaman budaya suku bangsa di dalam suatu negara, dalam teori Plato dijelaskan bahwa prinsip multikultural dalam sebuah rancangan kurikulum pendidikan liberal arts yang kualitasnya sepadan dengan dengan kurikulum ilmu atau pendekatan ekonomi maupun dalam ranah aspek politik, artinya Yang dimaksud dengan liberal arts adalah semua bagi semua. Jadi semua orang memiliki kebebasan untuk mengetahui semua hal tentang ilmu pengetahuan.
Dr KH Abdul Kosim Raih mengaku bahwa karya penelitian ini dilakukan mengingat perkembangan global yang memungkinkan terjadinya singgungan karena perbedaan suku, budaya maupun agama di Indonesia, sehingga diharapkan dapat menciptakan pemahaman bersama sebagai solusi permasalahan melalui pendidikan Agama Islam, bahkan bisa disebarkan melalui mata kuliah lain, harapnya.
Direktur Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Mengapresiasi karya penelitian Dr Abdul Kosim yang telah melakukan penelitian, dengan strategi Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi yang sudah di ajarkan di tempat promovendus mengajar. sehingga dalam pendidikan agama Islam didalamnya ada pokok bahasan yang mengandung multiculturalism, sehingga betul-betul menjadi masyarakat yang berbhineka tunggal Ika, bertoleransi, bisa menghargai orang lain, bisa berkolaburasi untuk kemajuan bangsa, ungkapnya.
Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan usai menguji kedua mahasiswa S3 juga mengaku bersyukur atas karya penelitiannya telah memberikan masukan pada dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, bagaimana pendidikan agama dengan nilai-nilai Multikultural, dan Indonesia dengan penduduk bermacam-macam suku, budaya maupun Agama, dengan kebhinekaan Indonesia akan memberikan warna tersendiri.
Karya penelitian Dr Abdul Kosim tersebut yang juga dibuatkan buku tentang Implementasi Pendidikan Agama Islam berbasis Multikultural, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, harapnya. (Red).