DKI Jakarta
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Universitas Islam Jakarta Gelar Webinar MASTAMA
Uniting Indonesia.com, Jakarta –Mengawali Perkuliahan tahun akademik 2020 – 2021, seluruh mahasiswa Universitas Islam Jakarta (UID), mengikuti Masa Taaruf Mahasiswa (Mastama), namun kegiatan pengenalan lingkungan kampus tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya, karena saat ini masih berada pada pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya pencegahan Pandemi Covid -19, maka Mastama UID digelar dengan cara Webinar.
Disela kegiatan Webinar Mastama, pada Kamis 22 Oktober 2020, Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof. Raihan pada wartawan menjelaskan, bahwa mahasiswa baru nantinya akan mengikuti kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, dimana untuk mahasiswa S1, diberi kesempatan belajar 3 Semester di luar program Studi, dengan penyempurnaan kurikulum pada program Merdeka Belajar, maka devinisi dari jam belajar dirubah menjadi jam kegiatan.
Untuk capaian pembelajaran Program Sarjana (S1), dimana untuk 8 semester nantinya hanya 5 semester di kampus, dan 2 semester kegiatan di luar kampus, dan 1 semester boleh menimba ilmu pada Program Studi lain, baik di kampus sendiri maupun kampus lain, serta kampus di dalam maupun di luar negeri. Ini artinya lebih mempertimbangkan hard skill dan soft skill. Ada 8 kegiatan diluar kampus yang bisa dipilih mahasiswa, apakah Magang Kerja, Riset, Membantu Desa Tertinggal (KKN Tematik), Proyek kemanusiaan, Proyek Independen, maupun membangun Kewirausahaan. Dan Universitas Islam Jakarta telah membuat panduan untuk kegiatan tersebut.
Untuk mendukung program magang dan kuliah antar perguruan tinggi, UID juga telah membangun kerjasama dengan Industri maupun kampus lain, untuk itu nantinya kita akan merespon jika memang ada mahasiswa yang ingin magang di perusahaan, dan akan kita tindaklanjuti, termasuk kuliah prodi lain, termasuk pertukaran pelajar ke luar negeri, untuk itu dalam Mastama hari ini, kami meminta para mahasiswa, mesti dengan perkuliahan yang berbeda di masa pandemi, mahasiswa harus tetap bersemangat dalam menjalani proses belajar mengajar, di era perkuliahan jarak jauh ini, tegasnya.
Prof Raihan juga mengungkapkan bahwa dimasa PSBB ditengah Pandemi Covid -19, saat ini diakuinya penerimaan mahasiswa baru mengalami penurunan 20% hal tersebut juga dialami oleh Perguruan tinggi lain, namun demikian pihaknya bersyukur peminatan program studi Pendidikan Agama Islam masih besar diminati mahasiswa baru, baik program Sarjana (S1), Magister (S2) maupun Doktor (S3), dan program lain seperti Ekonomi Syariah, Hukum, Teknik Industri, masih stabil. Dan untuk membantu Calon Mahasiswa yang terdampak secara ekonomi akibat Covid -19, Yayasan Wakaf Universitas Islam Jakarta juga memberikan keringanan biaya kuliah, bahkan ada yang diberi beasiswa penuh, termasuk anak-anak Yatim, hingga memasuki kuliah, saat ini masih dibuka kesempatan bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar di UID, baik untuk S1, S2 maupun program doktor S3.
Untuk Perkuliahan ditahun akademik 2020 – 2021, di kampus Universitas Islam Jakarta, sebagaimana aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, selama masa pandemi Covid 19, maka perkuliahan masih diselenggarakan dengan kuliah jarak jauh atau Daring, untuk kuliah tatap muka masih menunggu ijin atau ketentuan dari pemerintah, dan di UID untuk daring telah memiliki fasilitas khusus, berbasis LMS, baik dengan e-learning maupun portal edukasi yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar antara dosen dengen mahasiswa, dan e-learning ini merupakan sistem mulai dari penyampaian materi sampai kepada evaluasi. Dan saat ini Pemerintah telah memberi kemudahan dalam belajar Daring, salahsatunya adalah bantuan paket internet, tegas Prof. Raihan. (Pry)