Nasional
Mayjen TNI.,Mar (Purn) Sturman Panjaitan, S.H Ajak Ibu-ibu Srikandi Jaga Kebhinekaan Indonesia
Mayjen TNI.,Mar (Purn) Sturman Panjaitan, S.H Ajak Ibu-ibu Srikandi Jaga Kebhinekaan Indonesia
Ditengah kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPRRI yang digelar 14 November 2020,di Kota Batam, Anggota DPRRI Sturman Panjaitan, S.H mengajak pada Ibu-ibu Srikandi dan masyarakat Batam, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, serta menjaga Kebhinekaan Indonesia.
Dalam paparannya, Sturman Panjaitan SH menegaskan, bahwa Indonesia lahir ditengah keberagaman suku, agama, bahasa dan budaya. Indonesia adalah gabungan dari berbagai ragam Suku Budaya dari Sabang sampai Merauke, dari Mianga sampai Rote, dan keberagaman tersebut merupakan salah satu karakter yang tak bisa dilepaskan dari Indonesia. Karena itu pula, para pendiri negeri ini menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu mengadopsi berbagai kepentingan yang ada.
Terbukti Pancasila telah mampu menyatukan semua keragaman. Dan semangat untuk menyatukan semua kepentingan itu adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, Indonesia. Untuk itulah sebagai warga negara yang cinta tanah air, wajib menjaga semangat bhineka tunggal ika ini, terus dipupuk dalam kehidupan nyata. Sejak dini anak-anak diajarkan untuk saling menghargai, saling tolong menolong, agar semangat persatuan itu tetap terjaga.
Perbedaan bukanlah sebuah persoalan, karena perbedaan justru akan memperkaya negeri ini. Semangat toleransi juga telah diajarkan sejak dini, baik di lingungan sekolah ataupun keluarga. Karena memang begitulah sejatinya masyarakat Indonesia, untuk itu sebagai orang tua yang juga Srikandi PDI Perjuangan wajib menjaga keutuhan NKRI serta kebhinekaan ini, tegas Sturman Panjaitan SH pada kader PDI Perjuangan di Batam.
Pada Ibu-ibu yang hadir Sturman juga menjelaskan bahwa ditengah kemajuan teknologi saat ini, masih ada kelompok untuk menebar berita bohong. Dampak dari penyebaran hoax dan kebencian ini, tidak hanya melahirkan generasi-generasi radikal, tapi juga bisa mengancam kerukunan antar umat beragama yang telah ada. Penyebaran hoax dan kebencian di dunia maya, telah merambah ke dunia nyata. Keramahan masyarakat mendadak hilang menjadi amarah. Padahal Kemajuan teknologi informasi semestinya bisa menjadi alat untuk menyatukan umat, menjaga persatuan dan kerukunan. Dunia maya semestinya bisa menjadi media untuk saling mencerdaskan, bukan saling menebar kebencian dan kebohongan. untuk itu sebagai kader partai wajib menjaga keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa di Indonesia dan dunia. Karena dunia maya merupakan tempat bagi siapa saja, karena itulah kita harus saling menghargai, saling menghormati wajib dilakukan oleh siapapun yang ada di dunia maya, pintanya. (Red).