DKI Jakarta
Ambulan yang Dikejar Polisi Bawa Batu untuk Perusuh Demo Tolak UU Cipta Kerja

Uniting Indonesia. com, Jakarta –
Penyidik Polda Metro Jaya mengamankan 4 orang terkait ambulan yang kabur saat akan diperiksa polisi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, saat ricuh unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja pada Selasa, (13-10-2020).
“Jadi memang empat orang yang kami amankan, sebenarnya total ada 11 dari dua ambulan kejadian di Menteng sekitar pukul 18.00 WIB,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus, Kamis (15-10-2020).
Tim penyidik kepolisian sudah meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan dan mengumpulkan bukti terkait kejadian tersebut.
Kaburnya Ambulan terekam kamera dan viral di media sosial. Awalnya, saat personel Brimob sedang memeriksa tiga kendaraan yang melintas di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pemeriksaan terhadap tiga kendaraan itu dilakukan karena pihak kepolisian mendapatkan informasi mengenai adanya pihak yang berupaya menyusup ke dalam lokasi kericuhan.
Kendaraan pertama yang diperiksa adalah beberapa sepeda motor yang sangat kooperatif saat diperiksa dan dimintai keterangan oleh polisi, demikian pula kendaraan kedua yang merupakan sebuah ambulans dengan tiga orang di dalamnya.
Namun saat petugas kepolisian mendatangi kendaraan ketiga yang juga merupakan sebuah ambulans, sopir kendaraan tersebut mendadak tancap gas dan berupaya melarikan diri.
“Satu ambulans pada saat akan dihentikan yang viral di media sosial coba melarikan diri. Kita ketahui ada empat orang di dalamnya coba melarikan diri dengan mundur nyaris menabrak petugas saat mundur, terus diberhentikan lagi dihadang di depannya juga maju dengan kecepatan tinggi juga nyaris menabrak petugas pada saat itu,” ungkap Kombes Pol Yusri Yunus.
Satu penumpang ambulans dengan inisial N yang kabur, lompat dari kendaraan dan berhasil diamankan. Dari keterangan N diperoleh dugaan bahwa ambulan tersebut membawa batu untuk perusuh.
Polisi kemudian memburu ambulans tersebut dan mengamankan tiga orang yang diduga sebagai penumpang serta sopirnya di daerah Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. (Dadan Hardian)
