Bodetabek
Rakernas V Pewarna Indonesia Akan Lahirkan Banyak Karya Nyata Dalam Peliputan
UnitingIndonesia.com, Bogor –Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia menggelar rapat kerja nasional (Rakenas) V, hari ini Selasa hingga Kamis (2-12-2020) bertempat di Villa Habitat Hills Cilember, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dalam rangka peningkatan kinerja organisasi dan penyusunan program kerja.
Rakernas V Pewarna Indonesia diawali dengan khotbah oleh Pendeta Anton Tarigan, yang mengambil ayat dari Markus 1:3 “Ada suara orang yang berseru-seru di padang belantara, siapkanlah jalan bagi Tuhan, buatlah jalan-Nya lurus”.
“Adalah suara orang yang berseru-seru di padang belantara, sediakanlah jalan Tuhan dan luruskanlah lorong-lorong-Nya!”
Sebagai wartawan Pewarna, hal ini sangat penting dalam berkompetensi pada pergumulan Bangsa, jika ingin berkontribusi harus berani, Pewarna Indonesia sebagai wartawan Nasrani jangan membatasi liputan dengan orang Nasrani saja, tetapi kepada seluruh umat manusia.
Berikanlah berita kebenaran dari tulisan, dan dari berbagai elemen, serta dari unsur-unsur narasumber yang dapat masuk kedalam kehidupan masyarakat luas dalam pergumulan bangsa.
Pendeta Tarigan mengatakan, Pewarna Indonesia jangan lupa, sebagai kontrol sosial di tengah masyarakat. Pewarna harus mampu menyesuaikan fungsi dalam mewarnai pergumulan bangsa.
Bukan hal yang mudah dalam menerapkan fungsi informasi yang berbicara dalam sosial control di tengah masyarakat yang multi sosial budaya dan agama, sebagai wartawan Nasrani.
“Kita bisa menjadi suara yang berseru bila mempunyai warna, Perwata Pewarna harus memiliki:
1. Karakter, Pewarna menjadi hamba Tuhan dan mencerminkan karekter Kristus, yaitu mengimplementasikan suatu pemberitaan yang tidak berubah-ubah, sehingga tidak membingungkan pembaca.
2. Kapasitas, Pewarna harus memiliki kemampuan atau kapasitas dalam mengolah berita kebenaran ke publik.
3. Kompetensi, Pewarna harus mampu mengalihkan pemberitaan yang menjadi perhatian bagi orang banyak dan juga mengedukasi tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
4. Colour, dibutuhkan keberanian agar dapat memberitakan kebenaran sebagai warna dalam kehidupan bangsa yang penuh dengan pergumulan.
5. Koneksi, harus mampu berbaur untuk membangun koneksifitas untuk bisa berpengaruh bagi seluruh bangsa yang luas dalam kancah penyebaran berita.
6. Koreksi, Pewarna harus berani untuk mengkoreksi jika berita yang beredar di masyarakat menyesatkan.
7. Care, Pewarna harus ada rasa kasih atau belas kasihan untuk dapat bergerak dalam kepedulian melakukan hal hal yang membantu sesamanya.
Biarlah Pewarna mempunyai peranan bukan hanya sekedar warna saja tetapi menjadi warna yang cemerlang dan bermanfaat bagi semua makhluk hidup, ” demikian akhir khotbah Pendeta Anton Tarigan.
Usai khotbah, Rakernas dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD), dengan mengangkat tema : Peran Pewarna Indonesia dalam Partisipasi Politik Umat Nasrani, sebagai pembicara utama adalah Alida Handau Lampe, Ketua Umum Parkindo 45.
Serta Kamaruddin Simanjuntak, Ketua Umum PDRIS, Apri Hananto, Ketum PID, Dr.dr Ruyandi Hutasoit Sp.U,M.Th, Ketua Dewan Pembina PDS.
Ketua Umum Pewarna Indonesia, Yusuf Mujiono mengatakan, Rakernas V tahun ini bertema ” Karya warna dalam pergumulan Bangsa” yang terambil dari firman Tuhan Markus 1:3 dan dengan subtema ” peran Pewarna dalam partisipasi politik umat Nasrani”.
“Pewarna Indonesia menyadari bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara membutuhkan banyak karya nyata yang akan memberi warna dalam peliputan sebagai jurnalis nasrani” ujar Yusuf Mujiono.
Yusuf Mujiono menambahka, Pewarna Indonesia berkewajiban untuk mengambil bagian dalam pergumulan Bangsa dan Negara Indonesia”. (Andreas Wongsorwdjo)