Connect with us

Uncategorized

PERTAHANKAN DESERTASI “PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PELATIHAN MITIGASI BENCANA DALAM PERSPEKTIF ISLAM”, KAPUSDIKLAT BNPB KHERIAWAN RAIH GELAR DOKTOR PAI DARI UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA

PERTAHANKAN DESERTASI “PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PELATIHAN MITIGASI BENCANA DALAM PERSPEKTIF ISLAM”, KAPUSDIKLAT BNPB RAIH GELAR DOKTOR PAI DARI UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA

Setelah melakukan penelitian serta mengembangkan model kurikulum pelatihan Mitigasi Bencana dalam Perspektif Islam (MBPI). dengan metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, serta pengembangan kurikulum menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate) dan model Mauritz Johnson yang dilakukan di Pusdiklat Penanggulangan Bencana, Sentul Bogor, menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, yang disebar kepada sampel penelitian sebanyak 94 responden, yang berasal dari 7 (tujuh) jenis profesi, baik unsur pemerintah mapun non pemerintahan. Hasil penelitian terhadap pengembangan kurikulum mitigasi bencana dalam perspektif Islam, didapat bahwa rata-rata tanggapan 88,44% (Baik) dengan struktur kurikulum yang terdiri dari Mata Pelatihan Dasar, Inti dan Penunjang. Serta di uji didepan Dewan Penguji Program Doktor Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Jakarta, pada Selasa 5 Agustus 2025, akhirnya Mahasiswa Program Doktor (S3) Uninversitas Islam Jakarta, Promovendus Kheriawan yang juga Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude.

Dalam Sidang Terbuka yang diajukan untuk memenuhi salah satu Syarat mengikuti Ujian guna Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Pada Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Jakarta tersebut Promovendus Kheriawan di uji oleh Dewan Penguji, Diantaranya, Ketua Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si (Rektor Universitas Islam Jakarta), Sekretaris Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Kepala Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta), dan Anggota Prof. Dr. Marhamah, M. Pd (Guru Besar Universitas Islam Jakarta), Dr. Atabik Luthfi, MA (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta), Dr. Popi Puadah (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta) serta Penguji Eksternal Dr Nining Mularsih, S.K.M., M.Epid (Dosen Universitas Negeri Jakarta).

Usai Sidang, Dr Kheriawan pada wartawan menegaskan bahwa, model kurikulum Pelatihan Mitigasi Bencana Dalam Perspektif Islam itu adalah berlandasan nilai-nilai keagamaan, hal ini tentunya bukan berarti kita keluar dari konteks keilmuan, tetapi justru memperkuat. Kurikulum ini lebih fokus kepada perubahan perilaku seseorang, dalam hal untuk bisa menghadapi ancaman bencana.

Jadi kita selama ini selalu bertakdir bahwa mitigasi bencana konsepnya melalui teknologi, melalui ilmu pengetahuan, tetapi selama ini seringkali tidak mengaitkan dengan nilai-nilai Islam, itu menguatkan secara holistik bahwa bencana itu hakikatnya sebetulnya adalah lebih dominan ulah manusia, dan pastinya akan ada Takdir Allah SWT, Lalu bagaimana caranya yang bisa membedakan kalau mitigasi bencana, hanya menguatkan kepada ancaman saja, sementara Mitigasi dalam perspektif Islam ini lebih kepada nilai-nilai selain ancaman, terkadang ada ulah manusia dan takdir, sehingga kapasitas yang dibangunnya itu adalah melalui ikhtiar.

Dan ikhtiar itu adalah upaya seseorang untuk bisa menghindari dari dampak bencana, dan ada nilai-nilai ketawakalan kepada Allah SWT, sehingga ketika dia menerima bencana, dia bukan siap secara fisik saja, tapi siap juga secara mentalnya, secara spiritualnya, menguatkan kesabaran, menguatkan nilai-nilai ketakwaan dan keimanan. sehingga mereka tidak frustasi tidak putus asa. semua diserahkan kepada Allah setelah Dia melakukan Ichtiar. sehingga bisa membedakan antara Mitigasi secara umum dengan mitigasi secara Islam, ungkapnya.

Sekretaris Dewan Penguji yang juga Kepala Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA mengapresiasi karya penelitian Dr Kheriawan dengan pengembangan Model Kurikulum Pelatihan Mitigasi Bencana Dalam Perspektif Islam, dimana desertasi yang diajukan cukup luar biasa, karena menghasilkan kurikulum modul untuk pelatihan mitigasi kebencanaan, dan kita menyarankan agar nantinya bisa diteruskan kepada para guru, supaya guru juga menyampaikan kepada anak-anak didik, agar lebih meminimalkan korban, jika terjadi bencana banjir maupun gempa bumi, bagaimana jika terjadi gempa bumi, tidak terjadi banyak korban, gara-gara bencana itu sendiri.

Dan kami juga menyarankan agar lebih diutamakan upaya prefentif, dengan merubah perilaku, karena dengan bencana bisa terhadi karena ulah perilaku manusia, untuk itu harus juga memperbaiki pelaku, atau akhakulkarimah, serta bagaimana dalam menghadapi kepanikan saat bencana itu dengan dihadapi bersama dengan Tuhan, dengan Berdoa, Tawakal dan Tauhid, pintanya.

Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si (Rektor Universitas Islam Jakarta) juga mengapresiasi karya penelitian Dr Kheriawan yang telah menyelesaikan tugas akademik hingga meraih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Jakarta, dan lulus dengan predikat “Dengan Pujian” atau Cumlaude, dan menjadi lulusan ke 73 Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta, dan karya desertasinya memberikan makna tersendiri bagi Mitigasi Penanganan Bencana, dimana ini menjadi hal baru dalam pengembangan mitigasi bencana, dengan penambahan pengembangan di dalam kurikulum mitigasi bencana dalam pelatihan-pelatihan.

Dan tentunya ini sangat baik, karena tentunya bencana itu ada yang sifatnya azab serta ada hal yang lain, sehingga perlunya nilai-nilai agama di masukkan kedalam pelatihan Kebencanaan, sehingga bisa memberikan kesadaran, pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku, apalagi Dr Kheriawan ini adalah salah satu lulusan terbaik, dan mempunyai prestasi, khususnya di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, khususnya di Negara Republik Indonesia. oleh sebab itu Universitas Islam Jakarta berharap Model Kurikulum Mitigasi Bencana dalam Perspektif Islam dengan modul serta materi-materi yang telah disusun ini dapat terus di Sosialisasikan di sekolah-sekolah, harapnya. (Red).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

More in Uncategorized