Uncategorized
Paparkan RANCANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI, Abdul Manaf Raih Doktor Pendidikan Agama Islam Dari Universitas Islam Jakarta

Paparkan RANCANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI, Abdul Manaf Raih Doktor Pendidikan Agama Islam Dari Universitas Islam Jakarta
Setelah berhasil mempertahankan desertasi didepan Dewan Penguji pada sidang promosi doktor Pendidikan Agama Islam, di Aula Masjid Bab Al-Rusydi Universitas Islam Jakarta, pada Kamis 6 Februari 2025, Mahasiswa program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Abdul Manaf berhasil meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta, berhasil Lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”. dan menjadi lulusan program Doktor Pendidikan Agama Islam UID yang ke 67.

Promovendus Abdul Manaf dengan Karya penelitian/Desertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sidang Terbuka Guna Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Pada Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta tersebut berjumlah “RANCANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI” tersebut menjelaskan, Dalam paparan hasil penelitiannya, Promovendus menyampaikan Rancangan Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi, penelitian diawali dengan menganalisis konsep Kewirausahaan di Universitas Islam Jakarta, dilanjutkan dengan merancang materi tentang pendidikan kewirausahaan bagi mahasiswa serta dilanjutkan dalam mengimplementasikan program pendidikan kewirausahaan menggunakan metode Research and Development (R&D) untuk menghasilkan produk tertentu dengan teori Didactical Design Research (DDR) yaitu Analisis, Perencanaan, Taham pengembangan, tahap interaksi dan tahap evaluasi.

Dan dari hasil penelitian tersebut kewirausahaan mahasiswa Universitas Islam Jakarta berjalan dengan baik, bahkan mampu menumbuhkan dan meningkatkan minat serta motivasi wirausaha pada mahasiswa, mudah-mudahan ini menjadi manfaat untuk perguruan tinggi, khususnya untuk Universitas Islam Jakarta sendiri, yang di dalamnya setiap prodi ada materi kuliah, materi kewirausahaan. Dimana Pendidikan Kewirausahaan dilaksanakan melalui proram perkuliahan yang dimasukkan kedalam kurikulum mata kuliah yang sudah terencana.

Tentang rancangan pendidikan kewirausahaan yang didalamnya ada materi ajar kewirausahaan, dimana didalamnya terdapat nilai – nilai keislaman yang masuk ke dalam modul atau materi ajar tersebut. ada 4 desain besar didalamnya, yang pertama adalah mindset, agar mahasiswa tertarik terjun dalam dunia usaha, dan dari mindset tersebut perlu adanya pengetahuan atau knowladge, karena bagaimanapun juga kalau tidak didukung pengetahuan yang cukup, maka akan lemah dalam sisi usaha, yang ketiga adalah skill, kita melakukan berulangkali untuk menjadi seorang ahli, dan keempat harus action/dilakukan atau di praktekkan baik usaha sendiri maupun bersama-sama, sehingga kedepan Universitas Islam Jakarta menjadi contoh kampus yang melahirkan enterpreneuse yang hebat-hebat bergerak dibidang entrepreneur yang mandiri, akademis dan religious, tegasnya.
Promovendus Abdul Manaf juga melihat bahwa saat ini lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan, untuk itulah seluruh mahasiswa harus dibekali dengan enterpreneurshif, dan mahasiswa harus berani menjadi seorang pengusaha, apapun bentuknya seberapapun besar-kecilnya, karena itu bukan sebuah ukuran, tetapi harus ada keberanian untuk memulai, dan mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang memiliki kemandirian dibidang ekonomi, paparnya.

Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan usai menguji promovendus Abdul Manaf mengaku bersyukur, hari ini program Doktor Pendidikan Agama Islam telah melahirkan lagi seorang Doktor Pendidikan Agama Islam sebagai lulusan ke 67, dimana materi penelitiannya sangat baik, Bagaimana promovendus melihat pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi, yang di dalamnya dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam, promovendus telah memberikan kontribusi dari segi konsep pendidikan kewirausahaannya maupun dari segi materi pembelajarannya.
Promovendus Abdul Manaf juga telah mempunyai rancangan pendidikan, untuk kemudian dituangkan kepada sebuah buku dan materi pembelajaran, untuk di di gunakan di perguruan tinggi yang berkaitan dengan pendidikan kewirausahaan, berbasis nilai-nilai dengan etika Islam.
Kalau kita lihat dari segi kurikulum, hampir semua program studi di perguruan tinggi sudah memiliki nilai mata kuliah kewirausahaan, sejalan dengan program pendidikan tinggi itu entrepreneurship, tentunya didalam sudah ada mata kuliah kewirausahaan dengan berbagai prosesnya, dan juga didalam materi kewirausahaan tersebut, mahasiswa mempraktekkan bagaimana suatu produk bisa diproses sampai kepada pemasarannya, jadi di akhir mata pelajaran setiap mahasiswa atau kelompok harus memberikan produk hasil kewirausahaan, sebagai implementasi dari mata kuliah kewirausahaan, ungkapnya.

Direktur Program Doktor Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Jakarta, Prof. Dede Rosyada, MA mengapresiasi Dr Abdul Manaf yang dengan karya penelitiannya mampu memberikan kontribusi dalam pendidikan Agama Islam, khususnya Rancangan Pendidikan Kewirausahaan, dimana untuk menjadi seorang entrepreneur itu juga harus dididik, dimana wirausahawan itu tidak saja dari Bakat, tetapi juga harus dibekali dengan ilmu pengetahuan, dan dari penelitiannya promovendus menemukan 4 hal untuk menjadi wirausahawan sukses, yaitu membangun Mindset, Knowladge, skill dan action, dan beliau juga telah membuat buku untuk menyiapkan entrepreneur muda.
Dan jiwa entrepreneur itu bisa juga dibentuk oleh dunia pendidikan, yang selama ini tidak muncul tetapi tiba-tiba dimunculkan menjadi seorang entrepreneur, dan saat ini di era industri 4.0 maka memunculkan orang-orang kreatif dan menghasilkan bisnis mandiri, sehingga bisa surfive, tegasnya. (Red).
