Uncategorized
Luncurkan Buku “Seni Peran Teater Tradisi”, Dr Syaiful Amri Berharap Gubernur DKJ lebih Peduli dalam Pelestarian dan pengembangan Budaya Betawi
Luncurkan Buku “Seni Peran Teater Tradisi”, Dr Syaiful Amri Berharap Gubernur DKJ lebih Peduli dalam Pelestarian dan pengembangan Budaya Betawi
Budayawan Betawi yang juga seorang Praktisi dan Akademisi dari Insitute Kesenian Jakarta, lulusan Program Doktor Budaya Universitas Indonesia ini, telah beberapa kali menerbitkan buku tentang Budaya Betawi, hal tersebut juga sebagai tanggungjawab sebagai doktor Budaya yang terus berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan Budaya, khususnya Budaya Betawi yang sudah puluhan tahun digeluti.
Dr Syaituf Amri, S.Sn, MM yang sudah puluhan tahun mengabdi di Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta tersebut, pada Senin 30 Desember 2024 bertempat di Teater Kisam bin Jiun, Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Jl H Naman, Pondok Kelapa Jakarta Timur, berkesempatan meluncurkan Buku berjudul “Seni Peran Teater Tradisi”, serta Bedah Buku dengan pembicara Arswendy Nasution, Dr Yudhi Soenarto, Dr. M Yoesoef, M.Hum, serta moderator Luthfi Wirdiansyah, M.Hum, dilanjutkan dengan Pergelaran Kombet (Komedi Betawi) dengan judul “Jawara Pondok Kelapa”, yang mengisahkan tentang Jawara H Naman, Lurah Pertama di Pondok Kelapa, yang namanya juga telah dijadikan nama jalan di sekitar tempat tinggal keluarga H Naman.
Disela peluncuran Buku Seni Peran Teater Tradisi tersebut, Dr Syaiful Amri pada wartawan menegaskan, bahwa hal tersebut disamping sebagai tanggungjawab sebagai seorang Doktor Budaya, juga keinginannya untuk terus mendorong para seniman tradisi, khususunya Betawi agar terus berkarya dan berkreasi, karena para seniman tradisi meskipun mereka tidak pernah belajar Akting, tidak pernah belajar Seni Peran, tetapi di atas panggung mereka bisa tampil dan membawakan peran dengan bagus.
Dr Syaiful Amri melihat para seniman tradisi dapat tampil maksimal, karena mereka selalu melakukan empat fase, yaitu mereka tidak sadar kalau mereka itu melakukan metode, seperti Silaturahmmi, Diskusi, Komitmen dan Kompak, karena kalau mereka tidak kompak saat main golok bisa kesabet, namun karena kompak bisa tampil artistic dan bagus, tegasnya.
Buku ini mengangkat sebuah seni peran, yang telah dilakukan oleh pemain-pemain tradisi,dan berharap bisa dilakukan oleh pemain modern, yang lengkap ilmunya, bisa berimprofisasi, bisa bermain naskah, jadi buku ini merupakan karya penelitian dan pengembangan, suatu penggabungan antara pemain tradisi dan modern, sehingga mereka bisa saling mengisi dan kompak, papar Sutradara Sinetron Komedian ini.
Saat disingung tentang Gubernur Daerah Khusus Jakarta terpilih, Dr Syaiful Amri hanya berharap pimpinan Daerah Khusus Jakarta tersebut punya tanggungjawab dalam melestarikan dan mengembangkan Seni Budaya Tradisi, khsusunya Budaya Betawi, sebagaimana Amanat Undang-Undang Nmr 2 tahun 2024, tentang Daerah Khusus Jakarta, atau yang sebelumnya UU Nmr 29 tahun 2007 tentang DKI, dan DKJ sangat identik dengan Betawi, jadi Buat Ape pergi ke kota kalau hanya beli Sawi, Buat Ape tinggal di Jakarta, kalau tidak cinta pada Budaya Betawi, tegasnya. (Pry/Nrl).