Connect with us

Jawa Tengah

Keraton Kasunanan Surakarta Menggelar Upacara Peringatan Tingalandalem Jumenengan ke-18 SISKS Pakubuwono XIII

Keraton Kasunanan Surakarta Menggelar Upacara Peringatan Tingalandalem Jumenengan ke-18 SISKS Pakubuwono XIII

Keraton Kasunanan Surakarta pada Minggu (27/2) bertempat di Pendopo Sasana Sewaka Kompleks Keraton Surakarta menggelar upacara Peringatan Tingalandalem Jumenengan atau Peringatan kenaikan Tahta ke-18, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII, Pengetan Agung tersebut di hadiri Kerabat Kraton atau Sentono Dalem, maupun Abdi Dalam yang ada di sekitar Surakarta, Jawa Timur, Jawa Barat serta DKI Jakarta, dan prosesi berjalan dengan Protokol Kesehatan (Protkes) secara ketat, mulai dari wajib Rapid Test antigen, Cuci Tangan, Hand Sanitizer, Wajib Masker hingga jaga jarak.

Jumenengan sendiri dihadiri sekitar 1.000 orang dari berbagai daerah mulai tamu undangan perwakilan sejumlah kerajaan, abdi ndalem serta kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dan tampak hadir Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI, (Wantimpres ) Jenderal TNI (Purn) Wiranto, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, La Nyalla Mahmud Mattaliti. Acara adat dimulai dengan keluarnya drum band diikuti pasukan elit Keraton Surakarta menancapkan bendera logo Keraton Surakarta

Dalam Upacara Jumenengan Agung tersebut, juga tampil Tari Bedhaya Ketawang, salahsatu tari tradisi legendaris yang terus di lestarikan di Krator Surakarta Hadiningrat, dimana Tari Bedhaya Ketawang tersebut merupakan sebuah tarian kebesaran yang hanya di pertunjukkan ketika Penobatan serta Tingalan Dalem Jumenengan Sunan Surakarta (Upacara Peringatan Kenaikan Tahta Raja). Dan Tarian Bedhaya Ketawang adalah tarian Sakral yang Suci, karena menyangkut Ketuhanan, dimana sesuatu tidak akan terjadi Tanpa Kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Disela upacara Peringatan Tingalandalem Jumenengan atau Peringatan kenaikan Tahta ke-18, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga menetapkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya sebagai Putra Mahkota ata penerus tahta, Putra Dalem (Raja) yang lahir dari Prameswari (Permaisuri) Dalem yaitu KGPH Purbaya, dilantik menjadi Kanjeng Gusti Adipati Anom Sudibyo Rajaputra Narendra ing Mataram. Atau sebagai Putra Mahkota.

Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta yang juga adik PB XIII, KGPH Dipokusumo juga mengungkapkan bahwa selain menetapkan KGPH Purbaya sebagai penerus tahta, Jumenengan tersebut juga mengukuhkan Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Pradapaningsih sebagai Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono atau permaisuri PB XIII. ditunjuknya KGPH Purbaya sebagai penerus tahta adalah bentuk regenerasi atau kesinambungan suksesi raja Keraton Solo. Apalagi KPGH Purbaya merupakan putra semata wayang PB XIII dengan GKR Pakubuwono. Dan penunjukkan KGPH Purbaya sebagai penerus tahta Keraton Solo, sudah melalui musyawarah bersama keluarga. Semua sudah ada pertimbangan khusus. Semua hak prerogatif Sinuhun (PB XIII), tegasnya.

KGPH Dipokusumo juga menjelaskan, bahwa Dalam Jumenengan ini, pak Wiranto dan La Nyalla juga di beri Gelar dari Sinuhun, dimana Pak Wiranto mendapat Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Adipati (KPPA), sementara La Nyalla bergelar Pangeran Hardonagoro, pemberian penghargaan ini sebagai apresiasi, karena Ketua Tokoh Nasional tersebut telah melestarikan salahsatu Kebudayaan Jawa, dan Keraton Surakarta juga memberikan Gelar Kebangsawanan kepada Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, juga 78 Sentono dan Kerabat Dalem (Raja) serta 500 Abdi Dalem, ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pangeran Hardonagoro La Nyalla, juga mengungkapkan bahwa Keraton dan Kerajaan di Nusantara, merupakan pewaris Sah Republik, Sumbangsih mereka dalam Kemerdekaan Republik Indonesia tidaklah kecil, Keraton Surakarta adalah asset bangsa, untuk itulah, Saya mendukung penuh agar eksistensi Kasunanan dapat dipertahankan, “Selamat atas Pengukuhan Putra Mahkota, Saya berharap Sri Susuhunan PB XIII tetap memimpin Keraton Kasunanan dengan Kebijaksanaan dan Kearifan”, harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Wilayah Paguyuban Kusumo Hondrowino (Paguyuban Sentana dan Abdi Dalem Kraton Surakarta) DKI Jakarta, KRA Mulyatno Prawirodiningrat, SH, MH, bahwa turut mengucapkan Mangayubagyo Tingalandalem Jumenengan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII ke 18, Mugi tansah Dirgo Yuswo lan Jayeng Bawono Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Ketua Paguyuban Jawa Tengah (PJT) yang juga Pembina Kusumo Hondrowino DKI Jakarta, KRT. Drs. H Leles Sudarmanto, MM, MBA dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan Mangayubagyo Tingalandalem Jumenengan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII yang ke 18 tahun, Semoga tetap sehat dan bisa mengayomi dan mengawal Kraton Surakarta Hadiningrat dengan baik, dan Paguyuban Jawa Tengah akan turut Nguri-uri Budaya Adhiluhung, khususnya Budaya Kraton Surakarta Hadiningrat, ungkapnya.
(Penulis : RT. ST R. Priyono Wartadipuro).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

More in Jawa Tengah