Connect with us

Uncategorized

Abd Rosyid Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Dari Universitas Islam Jakarta, Usai Ujian Sidang Terbuka

Abd Rosyid Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Dari Universitas Islam Jakarta, Usai Ujian Sidang Terbuka

Guru Berprestasi Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta yang juga penerima Satya Lencana Karya Satya10 tahun dari Presiden, Abdul Rosyid setelah menyelesaikan tugas Akademik Program S3 Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Jakarta, dan setelah mengikuti ujian dan mempertahankan disertasi didepan para penguji, akhirnya Promovendus Abdul Rosyid meraih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta dengan predikat Terpuji atau Cumlaude.

Dalam desertasinya guna memenuhi salahsatu syarat ujian Sidang Terbuka dengan judul “Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Syeikh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter di Indonesia”, dimana Promovendus Abd. Rasyid menjelaskan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep pendidikan karakter menurut Syekh K.H. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang biasa disapa Abah Anom, nilai-nilai pendidikan karakter perspektif Syekh K.H. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin dan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter Syekh K.H. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) dengan pendidikan karakter di Indonesia.

Dimana Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologis dan heurmeunitik. Sumber data pada penelitian ini primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan penelusuran internet. Teknik analisa data dengan analisis interaktif. Keabsahan data menggunakan Trianggulasi Data, pengamat, teori dan metode.

Hasil penelitian ini Berdasarkan data-data literatur dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Syekh Ahmad ShohibulWafa Tajul Arifin tentang karakter dan relevansinya dengan pendidikan karakter di indonesia sebagai Konsep pendidikan karakter, menggunakan pendekatan sufistik yaitu Zikir, Murogobah, dan Penyucian diri.

Dimana Penyucian diri melaui tiga tahap, takhalli, tahalli, dan tajalli. Sehingga tercapai target menjadi insan kamil, yang mampu menjalankan tugas manusia di dunia menjadi kholifah dan juga Abd, tujuan akhirnya adalah “Cageur Bageur” (Manusia Sempurna). Serta Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Syekh K.H. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin. Nilai pendidikan karakter Syekh KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin yang tertuang dalam Tanbih, Nilai Religius, Nilai Nasionalis, Nilai Integritas Nilai Mandiri, Nilai gotong Royong serta Pendidikan karakter Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin Relavan dengan Penguatan Pendidikan Karakter yang telah dicanangkan oleh Kemendiknas, yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri, Integritas dan Gotong royong. Sedangkan tujuan dari tanbih adalah Cageur bageur ( Manusia sempurna) hal ini selaras dengan tujuan dari pendidikan Islam adalah insan kamil, paparnya.

Kepala Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA usai siding desertasi menjelaskan, bahwa disertasi Abdul Rasyid memang luar biasa, telah menjelaskan bahwa pesantren-pesantren yang menjelaskan karakter building dan nilai nilai karakter itu karena pesantren yang tasauf lebih besar dari pada nilai -nilai karakter yang di ajarkan dan terapkan di sekolah. Karena pendidikan karakter di pesantren deminsi-deminsi umudhia lebih tinggi dan lebih banyak serta deminstak lebih baik sedikit yang melebarkan unsur unsur meningkatkan kualitas, dengan demikian tasafuh berkontribusi untuk memperbaiki terhadap akhlaq anak-anak bangsa ini, paparnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Rektor Universitas Islam Jakarta UID, Prof . Dr .Ir.Raihan, M.Si. bahwa UID bersyukur hari ini, program Pascasarjana kembali memberikan kontribusi lagi doktor Abdul Rasyid merupakan lulusan ke 49 dan disertasi memang berbeda dengan yang lain, yaitu menggali pendidikan karakter Syeikh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang lebih dikenal dengan nama Abah Anom.

Ini tentunya memberikan informasi-informasi, baik bagi masyarakat melihat apa yang dikembangkan dari Suryalaya, sepeninggalnya Abah Anom harus ada yang meneruskan, dan Promovendus Abdul Rasyid, memberikan pemahaman juga ada nilai nilai tasauf, filosofi yang dikembangkan oleh Abah Anom dan ini memberikan manfaat yang baik dunia pendidikan terutama pendidikan Islam juga bagi pesantren pesantren di seluruh Indonesia, ungkapnya. (Red)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

More in Uncategorized