Connect with us

Uncategorized

Program Doktor Universitas Islam Jakarta Kembali Luluskan Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam ke 60, Yaitu Dr H.M Nizom Chotib

Program Doktor Universitas Islam Jakarta Kembali Luluskan Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam ke 60, Yaitu Dr H.M Nizom Chotib

Universitas Islam Jakarta (UID) sebagai Lembaga Pendidikan Islam Tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951 ini, serta didirikan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan generasi penerus bangsa, untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi, disamping memiliki program Sarjana (S1) dan Magister (S2), juga memiliki program Pascasarjana (S3) Doktor Pendidikan Agama Islam, dan pada Senin 19 Februari 2024 kembali meluluskan mahasiswa program Pascasarjana (S3) Doktor Pendidikan Agama Islam, yaitu Promovendus H.M Nizom Chotib sebagai lulusan yang ke 60.

Promovendus HM Nizom Chotib yang juga Pembina Yayasan An-Nizomiyah serta Ketua II Yayasan Attahiriyah Jakarta Selatan, desertasi yang diajukan dengan judul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DI UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA”, serta diuji oleh beberapa Profesor, diantaranya, Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si (Rektor Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Ketua Program Studi Doktor Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Dedi Djubaedi, M.A. (Dosen Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Sutardjo Atmowidjoyo, M.Pd (Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Islam Jakarta), Dr. Hamdan Rasyid, MA (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta) Dr. Try Widiyono, SH, MH. Sp. N (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta) serta Penguji Eksternal Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Dalam penelitiannya Promovendus HM Nizom Chotib menegaskan bahwa saat ini Budaya Religius telah menjadi barang mahal di era globalisasi, apalagi bangsa Indonesia akan masuk pada Era Emas 2045, maka diperlukan hasil didikan perguruan tinggi yang mampu mengembang amanah yang luar biasa, yang terbaik dari segi keilmuan maupun dari segi spiritual serta dari sergi religiusitasnya. Karena kita butuh pemimpin yang memang sangat tangguh, yang memiliki aspek-aspek tersebut, segi kualitas, kemudian spiritual serta Religiusitas yang mantap dan yang memang dilaksanakan dengan baik.

Untuk itulah desertasi yang diajukan sebagai implementasi kebijakan pendidikan dalam pengembangan budaya religious di Universitas Al-Azhar Indonesia tersebut juga diharapkan bisa dilakukan pada perguruan tinggi lain, dimana kita ingin turut serta mempersiapkan Generasi bangsa kedepan, serta agar kampu – kampus bisa mencetak ahli-ahli yang mempunyai spiritualitas yang tinggi, serta mengembangkan budaya Al Azhar, dan Alhamdulillah outputnya lulusan menjadi Muslim Enterpreneur yang mampu menjadi wirasawan yang muslim, yang menjalankan nilai-nilai keislaman, kemudian mereka mengembangkan produk-produk yang dihasilkan, ini bisa mengakomodir kebutuhan umat Islam, dan mereka bekerjasama dengan dunia Industri dan dunia usaha, dengan penguatan Insan Kamil, papar H.Mohammad Nizom Chotib.

Rektor UID, Prof Raihan, bahwa Universitas Islam Jakarta bersyukur hari ini salahsatu mahasiswa S3 Pendidikan Agama Islam UID, yaitu Dr H.M Nizom Chotib telah lulus sebagai lulusan yang ke 50, dimana dalam penelitiannya tentang kebijakan pendidikan, salah satu tujuannya yang menanamkan nilai-nilai Religius, tentunya beliau ini kan sangat konsen dalam dunia pendidikan tinggi, disamping beliau sebagai mahasiswa juga beliau mempunyai Yayasan – Yayasan Pendidikan di beberapa kota, dan ini memberikan makna tersendiri dari masyarakat serta bagaimana memberikan penanaman nilai-nilai religiusitas, nilai pemahaman agama, nilai-nilai kesolehan serta bagaimana memberikan pemahaman kepada para mahasiswa, baik melalui kurikulum yang dioperasionalkan di perguruan tinggi, serta penguatan tertentu, dan ini bisa memberikan contoh perguruan tinggi yang lain, untuk meningkatkan nilai-nilai keislaman dan bagi masyarakat untuk berperilaku yang Islami, pintanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Prof. Dede Rosyada, bahwa promovendus HM Nizom Chotib hari ini mengungkapkan akan implementasi kebijakan pendidikan keagamaan di Universitas Islam Al-Azhar Indonesia, situlah promovendus menemukan model, jadi kekuatan pendidikan agama itu adalah pada Budaya Kampus dan juga pada peraturan-peraturan kampusnya, yang mana peraturan kampus itu merupakan peraturan etik-etik di kampus, sehingga turunannya akan menjadi seorang professional, yaitu semua Aturan itu peraturan tentang bagaimana dia bisa mesra bagaimana dengan baik, dengan demikian ini model salah satu pendidikan, bahwa pelajaran agama tidak melulu melalui kurikulum yang tertulis, tapi melalui inkurikulum yaitu Budaya Kampus, dan mudah-mudahan itu hasilnya akan lebih jauh efektif, harapnya. (Pry).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Advertisement

More in Uncategorized