fear
Pesan Bung Karno untuk TNI
Uniting Indonesia.com, Jakarta – 5 Oktober, 75 tahun yang lalu, 5 Oktober 1945, Tentara Nasional Indonesia (TNI), lahir. Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus Proklamator, Soekarno, menaruh harapan sangat besar kepada TNI agar terus menjadi Bhayangkari yang menjaga Republik Indonesia dalam perjuangan mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat adil dan makmur.
Beberapa pesan Bung Karno untuk TNI:
1. Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat ditulis, apabila tidak ditulis pula di dalamnya: sejarah Angkatan Perang Indonesia. (Amanat Presiden Sukarno pada HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1950).
2. Angkatan Perang kita tidak bisa dipisahkan kedudukannya dari Rakyat Indonesia, dalam pangkuan mana ia dilahirkan, dan dalam pangkuan mana ia telah menjadi besar. (Amanat Presiden Sukarno pada HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1950).
3. Angkatan perang tidak boleh ikut-ikut politik, tidak boleh diombang-ambingkan oleh sesuatu politik, angkatan perang harus berjiwa yaa berjiwa, berapi-api berjiwa, berkobar-kobar berjiwa tapi ia tidak boleh ikut-ikut politik. (Pidato Sukarno tanggal 17 Agustus 1953, Djadilah Alat Sejarah).
4. Bangsa Indonesia tidak pernah menjalankan serangan keluar, bangsa Indonesia tidak pernah menjalankan kolonialisme atau imperialisme. Bangsa Indonesia adalah bangsa cinta damai, tetapi bangsa Indonesia adalah bangsa cinta kemerdekaan. Dan akan mempertahankan kemerdekaannya kalau diserang! (Amanat Presiden Sukarno untuk HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1956).
5. Saya ingatkan kembali amanat Panglima Tertinggi yang telah diberikan pada tahun 1945 dan yang telah menjadi pedoman dasar bagi prajurit-prajurit Republik Indonesia sejak 1945 dalam melakukan tugasnya, yaitu: (1) Undang-Undang Dasar Negara adalah azas tentara; Undang-Undang Dasar Negara adalah politik tentara; (2) tentara tidak mengenal satu faham politik; (3) tentara hanya membela Negara dan faham politik negara; (4) tentara tidak mengenal kompromis dalam membela Negara dan faham politik negara; dan (5) tentara harus berjiwa berkobar-kobar, berkeyakinan sekeras baja, berideologi gemblengan. (Amanat Presiden Sukarno pada HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1957).
6. Tiga belas tahun yang lalu kita hanya memiliki beberapa buah mortir, karaben dan bambu runcing. Sekarang kita memiliki perlengkapan yang jauh lebih baik. Tetapi seperti yang kukatakan sebelumnya, perlengkapan yang sempurna adalah barang mati dan tak punya arti apa-apa jika berada di tangan orang-orang yang tidak diilhami dengan semangat militan.(Pidato Sukarno di HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1958).
7. Ingat engkau adalah Bhayangkari Negara Republik Indonesia yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kerjakan kewajibanmu sebagai Bhayangkari Negara. (Amanat Presiden Sukarno di HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1959).
8. Tetaplah waspada, tetaplah siap-siaga, tetaplah memperkuat engkau punya diri, tetaplah mensucikan, menghebatkan, menggelorakan engkau punya semangat, agar supaya harapan daripada bangsa Indonesia ini tetap dapat dipelihara dan dijaga oleh Republik Indonesia, dijaga oleh Angkatan Perang Republik Indonesia. (Pesan Sukarno di HUT Angkatan Perang, 5 Oktober 1962).
9. Engkau pada hari 5 Oktober ’46 didirikan untuk menjaga keselamatan Republik Indonesia, untuk menjaga keselamatan bangsamu. Itu adalah tugasmu, tugas terus-menerus, dan pada hari ini aku memperingatkan kepadamu, bahwa tugasmu itu tetap terletak di atas pundakmu. (Amanat Presiden Sukarno di HUT ke-18 Angkatan Perang, 5 Oktober 1963).
10. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia harus kompak dan bersatu. Dan satu-satunya dasar agar supaya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berkompak satu ialah dasar Pancasila. Kalau memakai dasar lain daripada Pancasila, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia akan terpecah belah. Pegang teguh akan hal ini, saudara-saudara. (Amanat Presiden Sukarno di HUT ABRI, 5 Oktober 1966).
(Dadan Hardian)